UIN Sunan Kalijaga Gelar RTM dan RTL Gasal 2024/2025, Fokus Tingkatkan Mutu Pembelajaran dan Implementasi OBE
UIN Sunan Kalijaga Gelar RTM dan RTL Gasal 2024/2025, Fokus Tingkatkan Mutu Pembelajaran dan Implementasi OBE
Yogyakarta, 25 Juni 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) semester gasal 2024/2025 yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung Saifuddin Zuhri. Rapat yang dihadiri oleh 55 peserta ini membahas berbagai isu strategis terkait peningkatan mutu pembelajaran dan percepatan implementasi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE).
Wakil Rektor III menekankan pentingnya pembelajaran tatap muka untuk menjaga semangat belajar mahasiswa. Ia mengimbau agar aturan kuliah daring tidak melebihi 25% dari total pertemuan, mengingat mahasiswa telah membayar UKT dan membutuhkan interaksi langsung dengan dosen.
“Dosen harus tetap menjadi inspirasi mahasiswa. Sistem mutu akan rusak jika pembelajaran terlalu banyak dilakukan secara daring,” tegasnya.
Ketua LPM menyampaikan bahwa RTM merupakan refleksi dari hasil Audit Mutu Internal (AMI), dan menjadi dasar dalam merumuskan strategi peningkatan mutu. LPM menargetkan implementasi penuh kurikulum OBE di seluruh program studi pada tahun 2026.
Survei kepuasan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan juga menjadi topik penting. Beberapa temuan terendah mencakup kecepatan WiFi, kebersihan toilet, dan ketersediaan ruang diskusi publik. Sementara itu, dari sisi dosen dan tendik, masalah yang diangkat meliputi kecukupan sarana-prasarana dan efektivitas distribusi beban kerja.
Hasil AMI menunjukkan bahwa sebagian besar fakultas masih memiliki temuan mayor pada standar mutu mahasiswa, proses pembelajaran, dan kompetensi lulusan. Fakultas Sains dan Teknologi (FST) menjadi salah satu yang paling progresif dengan pencapaian 100% pada seluruh tahapan implementasi OBE.
Namun demikian, beberapa fakultas seperti Pascasarjana dan FDK masih menghadapi kendala dalam input CPL, CPMK, dan penilaian berbasis OBE. Terkait hal ini, perwakilan Pascasarjana menyoroti perlunya penyesuaian instrumen AMI untuk jenjang S2 dan S3 agar lebih relevan dengan model pembelajaran riset mandiri.
Menutup rapat, Ketua LPM menyatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan standar mutu baru dan menyusun sistem AMI yang lebih adaptif terhadap berbagai jenjang pendidikan. LPM juga berkomitmen untuk menyederhanakan proses pengisian data OBE di SIA agar lebih ramah pengguna bagi dosen dan mahasiswa. (Tim LPM)