WORKSHOP PERCEPATAN AKREDITASI PRODI

Akreditasi program studi pada program pascasarjana menjadi prioritas utama kegiatan lembaga penjaminan mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga, baik pada prodi agama maupun prodi umum. Pada program S1 saat ini ada 7 prodi yang sedang diupayakan mendapat akreditasi A. Target lain adalah meningkatkan peringkat universitas versi webometric dan ISESCO. Peringkatisasai versi Webometric ini cukup berpengaruh dan menjadi tolak ukur beberapa pelamar calon mahasiswa baru, karena informasinya paling sering dishare di sosial media. Demikian dikemukakan ketua LPM Dr. Fakhri Husein saat membuka kegiatan percepatan akreditasi program studi di Hotel Oxalis Magelang beberapa hari lalu. Bertindak selaku pemateri dalam kegiatan tersebut Dr. Sururin, M.Ag dari UIN Syarif Hidayatullah dan Dr. Haryadi dari UNSUD Purwokerto.


Menurut Dr. Sururin, M.Ag. ada beberapa hal penting yang perlu diketahui dalam penilaian akreditasi. Penilaian akreditasi institusi perguruan tinggi lebih menitikberatkan pada aspek tata kelola, sumberdaya manusia, pembiayaan/keuangan, dan sarana prasarana. sedangkan penilaian akreditasi program studi lebih menitik beratkan pada aspek akademik, penelitian, dan pengendalian mutu akademik. Penilaian akreditasi untuk pendirian perguruan tinggi baru atau pembukaan program studi baru dititik beratkan pada pemenuhan aspek legal formal administrasi; rencana strategis yang meliputi visi, misi, tujuan dan strategi; sumber daya manusia; sarana prasarana; keuangan; dan kurikulum. Mengenai penilaian tentang akreditasi, yaitu bahwa penelitian dan artikel ilmiah memiliki bobot penilaian paling tinggi mencapai 2,81%. Sedangkan dosen yang berpendidikan S3 mencapai 1,61%, serta alokasi dana penelitian 1,52%. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa. Pengembangan perilaku kecendekiawan, perilaku ini adalah perilaku yang berperan langsung di dalam masyarakat. Bahan pustaka yang berupa buku teks. Bahan pustaka yang berupa disertasi/tesis/skripsi tugas akhir. Bahan pustaka yang berupa prosiding seminar dalam tiga bulan terakhir.

Sementara itu menurut Dr. Haryadi, ada tiga hal penting dalam perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Ketiga hal ini tercantum pada visi-misi yang pemaparannya harus jelas, realistic, dan saling terkait. Karena ketiga hal penting ini berpengaruh terhadap nilai atau skor. Tidak kalah penting adalah pendokumentasian tentang mahasiswa dan alumni. Tersedia sistem penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan secara konsisten. Dokumen penerimaan mahasiswa mencakup, kebijakan mahasiswa baru, criteria mahasiswa transfer, meliputi motivasi menerima mahasiswa transfer. Ada alasan yang jelas serta memenuhi kriteria. Upaya pengembangan mutu lulusan. Meliputi mutu yang akan ditingkatkan. Cara-cara yang harus tempuh. Misalnya yang jarang dilakukan oleh dosen, menilai dari aktifitas mahasiswa, meliputi tugas-tugas setiap mahasiswa. Dalam upaya pengembangan akreditasi prodi ada beberapa elemen yang sering terjadi kekeliruan dalam pengisian, yaitu, kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian sarana program studi. Kekeliruan pengisian ini terjadi karena tidak nampak keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian. Penulisan strategi pencapaian sasaran biasanya tidak di tunjang dengan dokumen pendukung. Dan semua kekeliruan itu telah di jabarkan pada setiap standar. Standar-standar yang dimaksud adalah; Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian. Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu. Standar 3. Mahasiswa dan lulusan. Standar 4. Sumber daya manusia. Standar 5. kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik. Standar 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi. Standar 7. Penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama (bdi/lpm).