Rapat Review Kurikulum 18 Prodi FIBAA di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Transformasi Menuju Pendidikan Berkualitas

Pada hari Rabu, 21 Desember 2022, telah diadakan rapat Review Kurikulum 18 Program Studi (Prodi) oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rapat ini dilaksanakan di Ruang Rapat Lt. 1 Gedung PAU dan dihadiri oleh 67 peserta.
Rapat ini dibuka oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E, M.Si. Para peserta rapat berfokus pada evaluasi dan perubahan kurikulum Prodi yang berjumlah 18, sebagai langkah dalam memperbaiki kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh universitas.
Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E, M.Si, dalam sambutannya, memfokuskan perhatian pada tindak lanjut email dari FIBAA dan feedback yang diberikan oleh asesor lapangan. Feedback ini akan menjadi bagian dari laporan yang diharapkan akan selesai pada bulan Maret. FIBAA juga mengkritisi beban kerja mahasiswa yang dinilai masih terlalu tinggi dan indikator workload belum dievaluasi. Oleh karena itu, FIBAA menyarankan agar kurikulum dibuat dengan mata kuliah yang lebih sedikit, namun memiliki SKS yang lebih banyak. Selain itu, FIBAA menganggap bahwa terlalu banyak mata kuliah di UIN, dan mata kuliah yang mencirikan fakultas harus dihilangkan. Jumlah mata kuliah yang berlebihan memerlukan pemadatan, yang pada gilirannya akan membuat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ujian menjadi lebih efisien.
Prof. Dr. Iswandi Syahputra, S.Ag., M.Si, menyoroti bahwa UIN telah menyadari kelemahan dalam manajemen pendidikan yang terletak pada kurikulum. Namun, masalah ini melibatkan banyak pihak, seperti Kemenag. Beliau menyarankan bahwa mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa dapat disampaikan dalam bentuk workshop, yang berbeda dengan mata kuliah reguler. Rektorat masih berusaha mencari jalan tengah dalam masalah kurikulum ini. Evaluasi dilakukan terkait dengan ketepatan lulusan dan sebaran mata kuliah yang memengaruhi waktu lulus mahasiswa. Feedback FIBAA dilihat sebagai kesempatan untuk memperbaiki seluruh program studi yang diakreditasi oleh FIBAA.
Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E, M.Si, menekankan bahwa draft kurikulum sudah dalam tahap akhir, dan LPM mengusulkan fokus pada struktur mata kuliah. Draft ini diharapkan akan selesai pada minggu kedua Januari. Evaluasi mencakup masa studi mahasiswa, jumlah SKS, beban mahasiswa, jumlah mata kuliah, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi, jumlah SKS di setiap prodi, dan jumlah jam pertemuan per mata kuliah. Ada perluasan terhadap evaluasi oleh mahasiswa, yang perlu direvisi dan ditambahkan pada dokumen masing-masing klaster. SKS akan diusahakan mengacu pada panduan yang dipakai FIBAA (standar Eropa). Prodi diharapkan untuk melakukan evaluasi tingkat prodi sebelum konsolidasi tingkat universitas.
Pak Nurhadi menyoroti evaluasi sistem beban kerja mahasiswa yang dikritisi oleh FIBAA.
Rapat ini ditutup oleh Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E, M.Si, dengan kesadaran akan pentingnya merespons feedback dari FIBAA dengan serius dan segera. Hal ini akan membantu memastikan bahwa hasil akreditasi yang diharapkan pada bulan Maret dapat tercapai.
Rapat ini menggambarkan komitmen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang ditawarkan kepada mahasiswa, dan menjadikannya relevan dengan tuntutan zaman yang terus berubah.