LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Gelar Sidang Penetapan Hasil Penilaian Laporan Beban Kerja Dosen PTK Katolik dan PTK Buddha

Yogyakarta, 9 Agustus 2024 – LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali mengukuhkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan akademik melalui penyelenggaraan Sidang Penetapan Hasil Penilaian Laporan Beban Kerja Dosen (BKD) Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik dan Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha yang berlangsung di Hotel Harper Malioboro, Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dirjen Bimas Katolik dan Buddha, serta para petinggi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sidang dibuka oleh Dr. Ali Sodiq, Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan (AUK) UIN Sunan Kalijaga. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada mitra kerja UIN, khususnya dalam hal ini Dirjen Bimas Katolik dan Buddha. Dr. Ali Sodiq juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh asesor yang telah bekerja keras dalam proses penilaian BKD ini. "Kami berharap bahwa sidang ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang adil serta bermanfaat bagi semua pihak," ujarnya.

Prof. Dr. Iswandi Syahputra, Wakil Rektor I UIN Sunan Kalijaga, juga menyampaikan sapaan hangat dan ucapan selamat kepada para tamu dari Dirjen Bimas Katolik dan Buddha, serta para asesor yang hadir. Beliau menekankan pentingnya setiap dosen memiliki akun Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (SISTER) sebagai salah satu persyaratan utama dalam sertifikasi dosen. Prof. Iswandi juga menyoroti perbedaan antara sistem aplikasi yang digunakan oleh Bimas Katolik dan Buddha dengan UIN Sunan Kalijaga, serta perlunya penyesuaian dalam penggunaan aplikasi tersebut.

Dalam sesi diskusi, perwakilan dari Dirjen Bimas Katolik, Bapak Salman, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin dengan UIN Sunan Kalijaga, khususnya dalam proses sertifikasi dosen. Bapak Salman menjelaskan bahwa dari 330 dosen Katolik di seluruh Indonesia, 270 di antaranya telah memiliki sertifikasi, namun 70 dosen lainnya belum tersertifikasi, dan tidak ada yang mencapai gelar guru besar. Beliau juga mengungkapkan bahwa beberapa dosen di perguruan tinggi swasta seringkali menghadapi tantangan dalam melengkapi administrasi akun SISTER. Oleh karena itu, ia meminta dukungan dari UIN Sunan Kalijaga untuk membantu mempercepat proses tersebut.

Ibu Kasilah, Kasubdit Buddha, juga memberikan pemaparan mengenai tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi di bawah naungan Dirjen Bimas Buddha dalam proses penilaian BKD. Ia menyebutkan bahwa dari 12 perguruan tinggi Buddha yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya 108 dosen yang berhasil mengikuti proses BKD. Bu Kasilah juga menyampaikan bahwa mereka baru saja mengembangkan institut Buddha pertama di Indonesia, yang telah tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Dalam sidang ini, Nuristighfari Masri Khairani, M.Psi., Psikolog. atau biasa disapa Ibu Rani dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga menyampaikan hasil penilaian BKD untuk dosen dari Dirjen Bimas Buddha. Ia mengidentifikasi beberapa perbedaan dalam pedoman BKD yang digunakan oleh UIN Sunan Kalijaga dan Dirjen Bimas Buddha, khususnya dalam hal penilaian dan perhitungan SKS (Sistem Kredit Semester). Ibu Rani juga menyoroti perlunya penyesuaian dalam penilaian kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) antara kedua institusi.

Andy, M.Sc. dari LPM UIN Sunan Kalijaga turut menambahkan bahwa beberapa komponen penilaian perlu direvisi sebelum dapat ditandatangani, khususnya untuk dosen di bawah naungan Dirjen Bimas Buddha. Sementara itu, hasil penilaian untuk dosen di bawah naungan Dirjen Bimas Katolik telah memenuhi semua persyaratan dan dapat segera disahkan.

Sidang ini kemudian ditutup dengan kesepakatan untuk melakukan revisi pada beberapa aspek penilaian, khususnya terkait penyesuaian dengan pedoman yang digunakan oleh UIN Sunan Kalijaga. Para peserta juga sepakat untuk menyusun berita acara sidang yang akan ditandatangani oleh para asesor dari masing-masing lembaga.

Dengan adanya kegiatan ini, LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya melalui kerjasama yang erat dengan Dirjen Bimas Katolik dan Buddha. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat bagi peningkatan mutu dosen dan pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia.