Focus Group Discussion Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Tahun 2023 PTP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Yogyakarta – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada 13 dan 14 Agustus 2024 untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Tahun 2023. Program PKDP, yang telah berlangsung selama satu tahun, merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme dosen di lingkungan pendidikan tinggi Islam. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat kampus seperti Wakil Rektor I, Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan (AUK), serta para Dosen terkait.
Hari Pertama: Evaluasi Hasil PKDP Tahun 2023
Pada hari pertama, Selasa, 13 Agustus 2024, rapat bertempat di Hotel Grand Rohan Yogyakarta. Dalam pembukaan acara, Dr. Epha Diana Supandi, M.Sc., Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu Akademik pada Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga, menyampaikan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan PKDP tahun 2023 yang telah dijalankan selama tiga bulan. Dari total 85 peserta PKDP, sebanyak 80 peserta berhasil lulus dengan predikat yang baik, sementara ada satu peserta yang tidak lulus karena alasan mendapatkan beasiswa.
Seluruh peserta PKDP diberikan pendampingan oleh 100 dosen UIN Sunan Kalijaga, dengan dukungan 14 narasumber yang berasal dari UIN dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Diktis) Kementerian Agama. Evaluasi juga menyoroti dua tahapan pelatihan utama dalam program ini, yaitu OJC (On the Job Course) dan ISC (In Service Course). Rata-rata nilai OJC peserta mencapai 90,40, sementara nilai rata-rata ISC angkatan pertama adalah 84,94 dan angkatan kedua 75,17.
Dr. Epha juga menyampaikan bahwa salah satu pencapaian signifikan dari PKDP adalah keberhasilan beberapa peserta dalam menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal bereputasi Q1 dan Q2. Meskipun demikian, masih terdapat ruang untuk perbaikan terutama dalam hal kualitas artikel yang disubmit, karena ada beberapa artikel yang masih membutuhkan penyempurnaan sebelum layak terbit di jurnal bereputasi.
Hari Kedua: Diskusi dan Evaluasi Mendalam
Pada hari kedua, Rabu, 14 Agustus 2024, FGD dilanjutkan kembali. Kali ini menitikberatkan pada evaluasi tugas artikel ilmiah dan pelaksanaan program berbasis Outcome-Based Education (OBE). Beberapa narasumber, seperti Ibu Shinta dan Ibu Hibana, menekankan pentingnya desain pengajaran berbasis OBE dalam membangun kompetensi dosen yang efektif. Ibu Hibana, misalnya, menyampaikan bahwa dengan desain pengajaran yang baik, mahasiswa akan lebih mudah diarahkan dan dapat belajar dengan lebih efektif.
Diskusi juga mencakup tantangan dalam pembuatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis OBE. Para peserta menyadari bahwa meskipun format OBE memberikan kerangka kerja yang jelas, implementasinya dalam menentukan CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) sering kali dianggap sulit. Beberapa dosen menyatakan perlunya pendampingan lebih lanjut dalam memahami dan menerapkan RPS berbasis OBE agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Selain itu, sesi ini juga mengevaluasi hasil mentoring yang dianggap sangat membantu peserta dalam menyelesaikan tugas ilmiah mereka. Dr. Epha menjelaskan bahwa hasil artikel beberapa peserta telah dipresentasikan di konferensi internasional dan berhasil diterbitkan di jurnal Q3. Ada juga artikel yang disubmit ke jurnal dengan dukungan mentoring dari program PKDP, di mana beberapa sudah diterbitkan di jurnal bereputasi nasional seperti SINTA 3 dan 4.
Tantangan dan Masukan dari Peserta
Selain keberhasilan yang dicapai, peserta rapat juga menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan PKDP. Salah satunya adalah beban tugas yang cukup berat, terutama dalam hal penulisan artikel ilmiah. Beberapa peserta mengusulkan agar pendampingan diperpanjang, mengingat waktu yang diberikan untuk menulis artikel dinilai singkat. Ada pula usulan agar kewajiban submit artikel tidak dijadikan syarat utama kelulusan, tetapi lebih ditekankan pada proses penulisan yang berkualitas.
Peserta juga mengajukan masukan terkait perbaikan fasilitas. Misalnya, penyelenggaraan program di hotel dinilai sudah baik, namun peserta mengharapkan adanya perbaikan fasilitas proyektor dan konektivitas teknologi yang lebih lancar agar proses presentasi berjalan lebih baik. Selain itu, kualitas makanan dan variasi menu juga menjadi perhatian peserta untuk ditingkatkan pada pelaksanaan PKDP di masa mendatang.
Dalam sesi evaluasi terhadap narasumber, peserta mengapresiasi narasumber yang dianggap menguasai materi dengan baik, namun juga mengharapkan adanya toleransi yang lebih besar terutama bagi peserta yang berasal dari perguruan tinggi swasta (PTS), mengingat adanya kesenjangan pemahaman antara dosen PTS dan PTN. Terdapat usulan untuk memperpanjang durasi sesi, mengingat beberapa materi yang disampaikan dinilai sangat padat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dipahami.
Penutupan dan Harapan Ke Depan
Rapat ditutup dengan apresiasi dari pihak panitia dan peserta terhadap kelancaran pelaksanaan PKDP. Dr. Sri Rohyanti Zulaikha, M.Si., salah satu panitia sekaligus Kepala Pusat Akreditasi dan Sertifikasi pada LPM UIN Sunan Kalijaga, menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan narasumber atas komitmen dan dedikasi mereka selama pelaksanaan PKDP. Ia berharap agar program ini dapat terus diselenggarakan setiap tahun untuk memberikan manfaat bagi dosen-dosen yang belum mendapatkan sertifikasi dosen.
Dr. Ali Sodiq, M.A., Biro AUK UIN Sunan Kalijaga, dalam penutupan acara juga menyampaikan bahwa PKDP menjadi program yang sangat penting dalam menyiapkan dosen untuk menghadapi tantangan global di era digital. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar fakultas dan dosen dalam meningkatkan kualitas pendidikan di UIN Sunan Kalijaga. “Kami berharap program ini menjadi bekal bagi para dosen untuk tidak hanya mengembangkan kemampuan akademik, tetapi juga meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial yang menjadi pilar utama dalam pendidikan,” ujar beliau.
Dengan suksesnya pelaksanaan PKDP Tahun 2023 dan berbagai masukan berharga yang diterima, UIN Sunan Kalijaga berharap program ini akan terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.