Kunjungan Kerja dan Benchmarking Universitas Negeri Padang

(16/08) Universitas Negeri Padang melakukan kunjungan ke Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, bertempat di ruang pertemuan Gedung Prof. Saifuddin Zuhri Lt 2. Pembahasan penting kunjungan tersebut adalah Sharing Session seputar Assessment ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA).
Salah satu bentuk pemantauan kualitas pendidikan dari AUN adalah berusaha melakukan pengukuran secara sistematis, terstruktur, dan berkesinambungan terhadap perguruan tinggi yang menjadi anggotanya. Perlu diketahui bahwa AUN-QA merupakan sebuah assessment, dan bukan akreditasi. Akreditasi sendiri merupakan bagian dari QA. Penilaian dilakukan secara mandiri (self assessment) dengan melakukan penulisan SAR (Self-Assesment Report).
Dr. Arifah Khusnuryani, S.Si.,M.Si selaku sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Kalijaga menyampaikan bahwasanya UIN Sunan Kalijaga melakukan Assessment AUN-QA sejak tahun 2017 serta berhasil meloloskan 2 program studi menurut standar AUN QA, yakni Prodi Pendidikan Kimia dan Prodi Pendidikan Agama Islam, kemudian dilanjutkan tahun 2018 4 prodi, yakni Akidah dan Filsafat Islam, Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah dan Interdisciplinary Islamic Studies Program. Dengan demikian UIN Sunan Kalijaga memiliki 6 prodi yang memenuhi standar dan kriteria AUN QA dalam proses pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan dengan agenda pembahasan penting Sharing Session seputar pengalaman UIN Sunan Kalijaga dalam mengikuti Assessment AUN-QA. Acara ini dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Universitas Negeri Padang, yakni Dr. Yulkifli, S.Pd.M.Si. , Dr. Rer.Nat. Jon Effendi, M.Si., Dr. Mawardi, M.Si., Dr. Fajriah Azra, M.Si., Zonalia Fitriza, M.Pd., dan Faizah Qurata Aini, M.Pd. dan diterima oleh Tim Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Tim SAR Prodi Pendidikan Kimia.
Arifah juga berbagi pengalaman dalam menangani Assesment AUN-QA. Dia menyampaikan bahwa dalam mengikuti Assesment AUN-QA pasti banyak mengalami kendala salah satunya adalah mengenai hal teknis. Assesment tersebut tidak jauh berbeda dengan kegiatan akreditasi BAN-PT, pasti yang sering menjadi kendala adalah hal teknis.
“Akreditasi Internasional bukanlah merupakan tujuan akhir, ini hanyalah proses bagi kita untuk meningkatkan standar kualitas pembelajaran menuju World Class University”, kata Dr Arifah.
Selain itu, perihal penting yang sering dilakukan LPM selaku lembaga yang membantu prodi menyiapkan akreditasi adalah melakukan pendampingan secara intensif. Hal demikian lah yang sangat penting utamanya dalam melakukan penulisan SAR (Self-Assesment Report). “Jadi intinya kami di LPM tidak hanya mendorong prodi yang sudah akreditasinya A untuk ikut AUN-QA, akan tetapi kita inten melakukan pendampingan dalam melakukan review kelengkapan dokumen”, ungkap Arifah sekaligus mengakhiri Sharing Session. (tika).