Sosialisasi dan Praktik Aplikasi Merpati (Merdeka Belajar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam)

Senin, 11 September 2023 - Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di seluruh Indonesia tengah menghadapi era transformasi digital yang memungkinkan mahasiswa untuk mengakses peluang belajar di luar program studi mereka. Salah satu upaya yang diambil untuk mendukung perubahan ini adalah melalui aplikasi Merpati (Merdeka Belajar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam).
Acara sosialisasi dan praktik aplikasi Merpati diadakan pada hari Senin, 11 September 2023, sesi siang, di Ruang Rapat PAU lantai 1 UIN Sunan Kalijaga. Acara ini bertujuan untuk memahamkan staf akademik PTKI tentang penggunaan aplikasi Merpati dalam mendukung program Merdeka Belajar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (MBKM).
Acara dibuka oleh Dr. Epha Diana Supandi, S.Si., M.Sc., yang menjelaskan bahwa MBKM atau aplikasi MBKM adalah salah satu program yang diwajibkan oleh Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi. Dalam program ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi mereka dengan batasan maksimal 20 SKS.
Aplikasi Merpati sendiri merupakan pengembangan dari aplikasi PERMATA yang sebelumnya digunakan untuk pertukaran pelajar. Sekarang, dengan Merpati, PTKI dapat menawarkan program MBKM yang lebih beragam dan terintegrasi.
Sudarlin, M.Si., salah satu pembicara dalam acara ini, berbagi pengalaman tentang penggunaan aplikasi Merpati di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Kalijaga. FST telah menggunakan aplikasi ini sejak tahun 2021 hingga 2023, selama lima semester. Sudarlin menjelaskan bahwa aplikasi Merpati memungkinkan mahasiswa dari PTKI lain untuk mengambil mata kuliah di kampus mereka, dengan persyaratan tertentu.
Namun, salah satu tantangan yang dihadapi adalah perbedaan sistem penilaian antara PTKI yang berbeda. Solusinya adalah dengan melakukan tes ulang bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah di luar kampus mereka. Selain itu, Sudarlin juga menyoroti perlunya koordinasi yang lebih baik antara fakultas dan program studi dalam mengelola data mahasiswa MBKM.
Prof. Dr. Ir. Hj. Shofwatul 'Uyun, S.T., M.Kom,. IPM., ASEAN Eng., menambahkan bahwa ada beberapa lapisan pengguna dalam aplikasi Merpati. Pengiriman data mahasiswa yang mengambil mata kuliah di luar kampus harus dilakukan secara tepat waktu untuk menghindari keterlambatan penerbitan NIM dan SK mahasiswa tersebut.
Dr. Epha Diana Supandi juga menekankan pentingnya pendalaman dalam implementasi aplikasi Merpati. Ia menyebutkan bahwa prodi minimal harus menawarkan satu mata kuliah dalam program MBKM, sehingga mahasiswa memiliki pilihan yang lebih banyak.
Perwakilan dari PTIPD dan Akademik menjelaskan bahwa aplikasi Merpati dikembangkan oleh tim Kementerian Agama, dan ada beberapa peran dalam penggunaannya, termasuk admin universitas, admin fakultas, dan admin prodi. Mereka memberikan panduan tentang bagaimana mengakses, mengelola, dan menyusun mata kuliah dalam aplikasi ini.
Acara sosialisasi ini membantu staf akademik PTKI untuk lebih memahami dan memanfaatkan aplikasi Merpati dalam mendukung program MBKM, yang pada gilirannya akan membuka peluang belajar yang lebih luas bagi mahasiswa PTKI di seluruh Indonesia.